Pages

Rabu, 04 Maret 2015

Pendidikan Profesi Guru (PPG) 

adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru. Pendidikan profesi guru harus ditempuh selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana kependidikan maupun non sarjana kependidikan. PPG (Program Pendidikan Profesi Guru) merupakan program pengganti akta IV yang tidak berlaku muali tahun 2005.


http://id.wikipedia.org

Senin, 02 Maret 2015

METODE PEMBELAJARAN

1. Metode Ceramah 
yaitu cara penyampaian informasi secara lisan yang dilakukan oleh sumber belajar kepada warga belajar. Metode ini merupakan yang paling banyak digunakan dalam kesempatan penyampaian informasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini diakibatkan adanya kemampuan setiap orang untuk berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada orang lain.
2. Metode Tanya Jawab 
yaitu cara penjelasan informasi yang pelaksanaannya saling bertanya dan menjawab antara sumber belajar dengan warga belajar.
3. Metode Demonstrasi 
yaitu cara memperagakan sesuatu hal yang pelakasanaannya diawali oleh peragaan sumber belajar kemudian diikuti oleh warga belajar. Hal yang diperagakan adalah harus kegiatan yang sebenarnya, tidak bersifat abstrak.
4. Metode Curah Pendapat (Brainstorming) 
yaitu cara untuk menghimpun gagasan atau pendapat dari setiap warga belajar tentang suatu permasalahan.
5. Metode Diskusi Kelompok yaitu cara pembahasan suatu masalah oleh sejumlah anggota kelompok untuk mencapai suatu kesepakatan.
6. Metode Rembuk Sejoli 
yaitu cara pemecahan suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dalam kelompok dibagi secara berpasangan kemudian dalam waktu yang singkat masingmasing kelompok membahas suatu masalah dan diakhiri dengan penyampaian laporan nya oleh masing-masing juru bicara dalam kelompok besar.
7. Metode Diskusi Kelompok Kecil (Buzz Group) 
yaitu cara pembahasan suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dibagi dalam kelompok kecil antara tiga sampai enam orang membahas suatu masalah yang diakhiri dengan penyampaian hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar.
8. Metode Panel 
yaitu cara pembahasan suatu masalah melalui kegiatan diskusi yang dilakukan oleh beberapa akhli dari berbagai keakhlian dihadapan warga belajar
9. Metode forum (debate) 
adalah cara pembelajaran yang dilakukan melalui diskusi terbuka yang disampaikan oleh beberapa nara sumber dengan topik masalah yang kontroversial.
10. Metode Seminar 
yaitu cara penyampaian informasi berdasarkan hasil penelitian yang diikuti dengan kegiatan diskusi oleh seluruh warga belajar dibawah bimbingan sumber belajar. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh warga belajar dapat berdasarkan hasil penelitian tentang suatu kasus/masalah, dapat juga hasil bacan/literatur.
11. Metode Latihan (Drill) 
yaitu cara melatih warga belajar tentang kegiatan-kegiatan tertentu secara berulang-ulang dengan materi yang sama.
12. Metode Penugasan (Resitasi) 
yaitu cara pemberian tugas yang dilakukan oleh sumber belajar kepada warga belajar yang pelaksanaannya dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, serta dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

13. Metode Bermain Peran (Role Playing) 
yaitu cara permainan yang pelaksanaannya berupa peragaan secara singkat oleh warga belajar dengan tekanan utama pada karakteristik/sifat seseorang dengan dasar memerankan cuplikan tingkah laku dalam situasi tertentu, yang dilanjutkan dengan kegiatan diskusi tentang masalah yang baru diperagakan. Q. Metode Sosiodrama Metode Sosiodrama yaitu cara permainan yang pelaksanaannya berupa peragaan oleh warga belajar dengan tekanan utama pada karakteristik/sifat seseorang dengan dasar memerankan tingkah laku dalam situasi tertentu dengan didasarkan pada cerita yang utuh, yang dilanjutkan dengan kegiatan diskusi tentang masalah yang baru diperagakan. R. Metode Simulasi Metode Simulasi yaitu cara permainan yang berupa cuplikan suatu situasi kehidupan nyata yang diangkat ke dalam kegiatan belajar. S. Metode Kelompok Kerja (Workshop) Metode kelompok kerja adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta dalam

Sabtu, 28 Februari 2015

Program Beasiswa Magister dan Doktor


Program Beasiswa Magister dan Doktor merupakan program beasiswa di dalam negeri maupun luar negeri yang bertujuan menyiapkan pemimpin bangsa dan profesional untuk menjadi lokomotif kemajuan Indonesia.

Diperuntukkan bagi putra-putri terbaik bangsa Indonesia, beasiswa ini difokuskan pada 6 (enam) bidang keilmuan yang menjadi prioritas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI), meliputi teknik, sains, pertanian, akuntansi/ keuangan, hukum dan agama.

Untuk info selengkapnya kunjungi : http://www.beasiswalpdp.org/
SOAL  PKN KELAS VI  ( 1 ) v

           
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar !
            1 . Menghargai pendapat orang lain dalam musyawarah adalah perbuatan . . . .
                        A . terpuji                   b. Tercela                    c. Senang                    d. Akrab
            2 . Cara untuk menyelesaikan masalah berdasarkan kesepakatan bersama disebut . . . .
Kekompakan  b. Kesepakatan                      c. Musyawarah                      d. Keakraban
3. Musyawarah dilaksanakan dalam rangka mencapai kesepakatan . . . .
            a. bersama                  b. Bersatu                   c. Bermasalah                         d. Perorangan
4 . Perbedaan pendapat dalam musyawarah harus ditanggapi dengan semangat . . . .
            a.kekeluargaan                      b.kelompok                c. Acuh tak acuh        d. Perorangan
5.Pada saat menyampaikan pendapat di dalam musyawarah , kita harus memperhatikan hal  -
    Hal seperti . . . .
            a.sesuai dengan kemeuan sendiri
            b. memotong pembicaraan orang lain
            c. harus jelas dan sopan
            d. memaksakan kehendak
6. Setelah terjadi tukar pendapat dalam musyawarah , maka akan tercapailah suatu . . . .
            a. ketulusan               b. Keakraban              c. Keputusan              d. Kesepakatan
7. Dalam menerima keputusan bersama harus diterima dengan rasa . . . .
            a. khawatir                 b. Senang                   c. Ikhlas                       d. Keterpaksaan
8. Permasalahan yang timbul di dalam keluarga sebaiknya diselesaikan dengan cara . . . .
            a. sendiri – sendiri     b. Musyawarah                      c. Berdiam diri           d.meminta bantuan
9. Keputusan yang diterima harus memperhatikan . . . .
            a. nilai kebenaran      b. Keinginan   c.keadaan                   d. Kekeluargaan
10. Dalam rapat komite sekolah yang membahas tentang iuran pengembangan institusi sekolah
       Orang tuamu tidak hadir. Pendapat orang tuamu terhadap keputusan rapat adalah . . .            a.menolak membayar sumbangan  b. Minta keringanan
Acuh tak acuh terhadap keputusan
Membayar sumbangan sesuai dengan hasil keputusan rapat
            11.Masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak harus disesaikan dengan cara . . ..                        a.damai                       b. Musyawarah                      c. Memutuskan                     
                        d. diserahkan pada tokoh masarakat.                    

12. Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara tercermin da-
       lam sikap  . . . .
Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan golongan dan bangsa.
Mengutamakan kepentingan golongan di atas kepentingan pribadi dan bangsa.
Mendahulukan kepentingan pribadi dan golongan




13. Nilai juang para perumus  Pancasila yang dapat kita teladani adalah . . . .
            a. berjiwa besar
            b. berjuang demi golonganya
            c. berjuang untuk kelompoknya
            d. berjuang untuk dirinya
14. Sikap yang kita lakukan terhadap keputusan bersama adalah  . . . .
            a . menerima dan melasanakan walau dengan berat hati
            b . menerima dan melaksanakan demi kepentingan kelompok
            c . menerima dan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
            d . menolak hasil musyawarah karena tidak sesuai dengan keinginannya
15. Cinta tanah air dapat diwujudkan dalam kehidupan se hari – hari , salah satunya dengan
            sikap  . . . .
Mencintai produk luar negeri
Mencintai produk dalam
Menjual produk ke luar negeri
Membeli produk dari luar negeri
16 . Ciri khas bangsa  Indonesia  dalam menyelesaikan masalah adalah  . . . .
Unjuk rasa
Musyawarah mufakat
Musyawarah antar kelompok
Mengambil suara terbanyak
17 . Salah satu contoh pelaksanaan musyawarah dalam lingkungan keluaraga . . . .
Menetapkan uang belanja
Membahas penghasilan orang tua
Membahas menu makan
Membahas acara rekreasi keluarga
18. musyawarah mufakat menjadi ciri khas bangsa kita karena menyelesaikan masalah ber –
                        asaskan  . . . .
Melindungi kepada individu
Tekat untuk menyelesaikan masalah
Kekeluargaan
Efektipitas waktu
19. Berikut yang bukan arti penting dari sikap  menghargai pendaoat adalah . . . .
            a. menghindari adanya perpecahan dan permusuhan
            b. tidak membedakan golongan mayoritas dan minoritas
            c. tidak mencela atas kekurangan orang lain
            d. melaksanakan keputusan yang sesuai pendapat kita
20. Berikut ini yang bukan hasil keputusan masyarakat adalah . . . .
            a. gotong royong membnersihkan lingkungan
            b. menjaga keamanan kampung dengan kegiatan ronda
            c. memekai seragam sekilah sesuai ketentuan
            d. pengecatan gapura kampung
           









21. Pemegang kekuasaan tertinggi pada demokrasi Pancasila adalah. . . .
                        a. rakyat                     b. Presiden                 c.DPR              d. MPR
           

22. Pemilu meeberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih wakil – wakil rakyat di . . . .
                        a. pusat                       b. Daerah        c. Pusat dan daerah d. Daerah khusus
           




23. Ketentuan untuk  melaksanaan  pemilu anggota DPR ,DPRD ,DPRD I , presidan , wakil    
                        Presiden adalah . . . .
UU No.32 tahun 1999
UU No. 23 tahun 2002
UU No .12 tahun 2003
UU No. 32 tahun 2004
24. Pilihan setiap pemilih ketika memberikan suaranya pada pemuli dijamin tidak akan diketahui orang lain merupakan penerapan asas  . . . .
            a. langsung                 b. Umum                     c. Jujur                        d. Rahasia
25. Peserta pemilu yang dipilih dari pserta perorangan dapat dipilih menjadi anggota . . . .

            a. DPR             b. Umum                     c. DPRD                       d.DPD



SDN 03 Karanglo Tawangmangu Karanganyar

Jumat, 13 Februari 2015

Ketika Banjir Datang


Tiap musim penghujan datang semua orang bersiap. Tapi beda profesi pun beda persiapannya, beda daerah tempat tinggal juga beda persiapannya. Yang hidup di desa bersiap dengan pekerjaan mereka sebagai petani. Jika musim hujan tiba petani bersuka ria karena tanaman akan subur karena cukup air. Bagi petani di desa pelosok negeri, hujan adalah berkah yang dinanti.
Sangat berlawanan keadaan tadi dengan orang kota yang sudah padat penduduknya. Persiapan yang dilakukan adalah persiapan menghadapi banjir. Air meluap dari sungai sampai rumah dan kantor tempat mereka. Sampai rumah pak presiden yakni istana negara pun kena banjir. Untung presidennya sedang tidak di istana. Apa mungkin dia sudah tau kalau hari itu akan banjir makanya dia buat jadwal lawatan keluar negeri dilanjut ke daerah-daerah??
Ada yang bersyukur dan mengatakan hujan sebagai rahmat, rejeki dari Tuhan Yang Maha Memberi Rejeki. Ada pula yang menganggap hujan yang berubah menjadi banjir sebagai ujian keimanan. Ada juga yang menganggap hujan sebagai hukuman karena perbuatan manusia. Tergantung siapa dan cara berfikir dari masing-masing orang.

Yang penting tetap introspeksi diri, karena manusia adalah khalifah di muka bumi. Bumi sejahtera karena manusia, bumi sengsara juga karena manusia. Saling menjaga sesama hidup adalah perbuatan yang bisa mensejahterakan bumi dan isinya.

Rabu, 11 Juni 2014

PERUBAHAN KURIKULUM DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA (SEBELUM KURIKULUM 2013) BESERTA TUJUANNYA



PERUBAHAN KURIKULUM DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA (SEBELUM KURIKULUM 2013) BESERTA TUJUANNYA





1.    Kurikulum 1947

Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa Inggris. Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat dunia pendidikan masih menerapkan kurikulum Belanda, yang orientasi pendidikan dan pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya.

Rencana Pelajaran 1947 lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran. Daftar pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Pekerjaan Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi Pekerti, dan Pendidikan Agama

2.    Kurikulum 1952

Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.



3.    Kurikulum 1964
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

4.    Kurikulum 1968

Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama
5.    Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

Pada tahun ini pengajaran matematika modern resminya dimulai. Model pembelajaran matematika modern ini muncul karena adanya kemajuan teknologi. Di Amerika Serikat perasaan adanya kekurangan orang-orang yang mampu menangani senjata, rudal dan roket sangat sedikit, mendorong munculnya pembaharuan pembelajaran matematika.

Muncullah kurikulum 1975 dimana matematika saat itu mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1)   Membuat topik-topik dan pendekatan baru. Topik-topik baru yang muncul adalah himpunan, statistik dan probabilitas, relasi, sistem numerasi kuno, penulisan lambang bilangan non desimal.

2) Pembelajaran lebih menekankan pembelajaran bermakna dan berpengertian dari pada hafalan dan ketrampilan berhitung.

3) Program matematika sekolah dasar dan sekolah menengah lebih kontinyu.

4) Pengenalan penekanan pembelajaran pada struktur.

5) Programnya dapat melayani kelompok anak-anak yang kemampuannya hetrogen.

6) Menggunakan bahasa yang lebih tepat.

7) Pusat pengajaran pada murid tidak pada guru.

8) Metode pembelajaran menggunakan meode menemukan, memecahkan masalah dan teknik diskusi.

9) Pengajaran matematika lebih hidup dan menarik.



6.    Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).

Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.

Langkah-langkah agar pelaksanaan kurikulum berhasil adalah melakukan hal-hal sebagai berikut;

a.    Guru supaya meningkatkan profesinalisme

b.    Dalam buku paket harus dimasukkan kegiatan yang menggunakan kalkulator dan computer

c.    Sinkronisasi dan kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan

d.   Pengevaluasian hasil pembelajaran

e.    Prinsip CBSA di pelihara terus

7.    Kurikulum 1994

Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

Dalam kurikulm tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam, model-model pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang  berkaitan dengan materi. Soal cerita menjadi sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan dengan pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari-hari.

8.    Kurikulum 2004 (KBK)

Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is education geared toward preparing indivisuals to perform identified competencies (Scharg dalam Hamalik, 2000: 89). Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.

Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada:

1.    Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna.

2.    Keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan yang ingin dicapai menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

Tahun 2004 pemerintah melaunching kurikulum baru dengan nama kurikulum berbasis kompetesi. Secara khusus model pembelajaran matematika dalam kurikulum tersebut mempunyai tujuan antara lain;

a.    Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkankesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi

b.    Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

c.    Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah

d.   Mengembangkan kemapuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

9.    Kurikulum 2006 (KTSP)

Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.
SOURCE :  http://taqwimislamy.com

Kamis, 05 Juni 2014

PENDIDIKAN PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA

PENDIDIKAN SELAMA PENJAJAHAN BELANDA


Pendidikan selama penjajahan Belanda  dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar, yaitu pada masa VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda (Nederlands Indie). pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan komersial.
Zaman VOC (Kompeni)
Pada permulaan abad ke 16 hampir se abad sebelum kedatangan belanda, pedagang portugis menetap di bagian timur Indonesia tempat rempah-rempah itu di hasilkan. Biasanya mereka didampingi oleh misionaris yang memasukkan penduduk kedalam agama katolik yang paling berhasil tiantara mereka adalah Ordo Jesuit di bawah pimpinan Feranciscus Xaverius. Xaverius memandang pendidikan sebagai alat yang ampuh untuk penyebaran agama. Seminari dibuka di ternate, kemudian di solor dan pendidikan agama yang lebih tinggi dapat diperoleh di Goa, India, pusat kekuasaan portugis saat itu. Bahasa portugis hamper sama populernya dengan bahasa melayu, kedudukan yang tak kunjung di capai oleh bahasa Belanda dalam waktu 350 tahun penjajahan kekuasaan portugis melemah akibat peperangan denngan raja-raja Indonesia dan akhirnya dilenyapkan oleh belanda pada tahun 1605.

Zaman Pemerintahan Belanda Setelah VOC
Setelah VOC dibubarkan, para Gubernur/ komisaris jendral harus memulai system pendidikan dari dasarnya, karena pendidikan zaman VOC berakhir dengan kegagalan total. Pemerintahan baru yang diresapi oleh ide-ide liberal aliran aufklarung atau Enlightenment menaruh kepercayaan akan pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan ekonomi dan social. Pada tahun 1808 Deandels seorang Gubernur Belanda mendapat perintah Raja Lodewijk untuk meringankan nasib rakyat jelata dan orang-orang pribumi poetra, serta melenyapkan perdagangan budak. Usaha Deandels tersebut tidak berhasil, bahkan menambah penderitaan rakyat, karena ia mengadakan dan mewajibkan kerja paksa (rodi).

Didalam lapangan pendidikan Deandels memerintahkan kepada Bupati-bupati di Pulau Jawa agar mendirikan sekolah atasa uasaha biaya sendiri untuk mendidik anak-anak mematuhi adat dan kebiasaan sendiri. Kemidian Deandels mendirikan sekolah Bidan di Jakarta dan sekolah ronggeng di Cirebon. Kemudian Pada masa (interregnum inggris) pemerintahan Inggris (1811-1816) tidak membawa perubahan dalam masalah pendidikan walaupun Sir Stamford Raffles seorang ahli negara yang cemerlang. Ia lebih memperhatikan perkembanagan ilmu pengetahuan, sedangkan pengajaran rakyat dibiarkan sama sekali. Ia menulis buku History of Java.

Tahun 1826 lapangan pendidikan dan pengajaran terganganggu oleh adanyan usaha-usaha penghematan. Sekolah-sekolah yang ada hanya  bagi anak-anak Indonesia yang memeluk agama Nasrani. Alsannya adalah karena adanya kesulitan financial yang berat yang dihadapi orang Belanda sebagai akibat perang Diponegoro (1825-1830) yang mahal dan menelan banyak korban seerta peperangan antara Belanda dan Belgia (1830-1839).
Pada tahun 1893 timbullah differensiasi pengajaran bumi putera. Hal ini disebabkan:
a.         Hasil sekolah-sekolah bumi putra kurang memuaskan pemerintah colonial. Hal ini terutama sekali desebabkan karena isi rencana pelaksanaannya terlalu padat.
b.         Dikalangan pemerintah mulai timbul perhatian pada rakyat jelata. Mereka insyaf bahwa yang harus mendapat pengjaran itu bukan hanya lapisan atas saja.

c.         Adanya kenyataan bahwa masyarakat Indonesia mempunyai kedua kebutuhan dilapangan pendidikan yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.