Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

tugas resume pendekatan dan model pengembangan kurikulum universitas terbuka

PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dalam pengembangan kurikulum ada dua pendekatan yang diterapkan yaitu
pendekatan administratif dan pendekatan akar rumput.
1. Pendekatan administrative, muncul atas inisiatif para pejabat
pendidikan atau dari para pemegang kebijakan pendidikan.
2. Pendekatan akar rumput, biasanya diawali dari keresahan guru
tentang kurikulum yang berlaku, selanjutnya mereka memiliki kebutuhan
dan keinginan untuk memperbarui atau menyempurnakannya.
Selain kedua pendekatan tersebut dalam mengembangkan kurikulum ada
beberapa pendekatan lain yaitu :
1. Pendekatan mata pelajaran. Pendekatan ini bertitik tolak dari mata
pelajaran (subjek matter) sebagai suatu disiplin ilmu. Setiap mata
pelajaran merupakan suatu disiplin ilmu yang terpisah antara satu dan
lainnya.
2. Pendekatan interdisipliner. Kurikulum tidak disusun berdasarkan
mata pelajaran yang terpisah, melainkan sejumlah mata pelajaran yang
memiliki cirri-ciri yang sama dipadukan menjadi suatu bidang studi.
3. Pendekatan integratif. Pendekatan ini berasumsi bahwa setiap bagian
yang ada dalam keseluruhan itu berada dan berfungsi dalam suatu
struktur tertentu.

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Model pengembangan kurikulum pada intinya merupakan proses pembuatan
keputusan untuk merevisi suatu program kurikulum. Berikut adalah
contoh model pengembangan kurikulum yang dikemukakan beberapa ahli
kurikulum:
1. Ralph W. Tyler. Menekankan pada bagaimana merancang suatu kurikulum
disesuaikan dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan. Menurut
Tyler ada 4 hal fundamental untuk mengembangkan kurikulum yaitu
pertama,berhubungan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
kedua,berhubungan dengan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
ketiga,berhubungan dengan pengorganisasian pengalaman belajar keempat,
berhubungan dengan pengembangan evaluasi.
2. Hilda Taba. Menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan kurikulum
sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.
3. Oliva. Suatu model kurikulum harus bersifat sederhana, komprehensif
dan sistemik. Model yang dikembangkan olive dapat digunakan dalam 3
dimensi yaitu : 1. Digunakan untuk penyempurnaan kurikulum sekolah
dalam bidang-bidang khusus seperti bidang studi tertentu di sekolah,
baik dalam tataran perencanaan kurikulum maupun dalam proses
pembelajarannya. 2. Bisa digunakan untuk membuat keputusan dalam
merancang suatu program kurikulum. 3. Digunakan dalam mengembangkan
program pembelajaran secara lebih khusus.
4. Beauchamp. Mengemukakan lima langkah dalam proses pengembangan
kurikulum yaitu:
a. Menetapkan wilayah atau area yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum.
b. Menetapkan pihak yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum.
c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh.
d. Implementasi kurikulum
e. Melaksanakan evaluasi kurikulum.

Rabu, 26 Oktober 2011

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Menurut Robert S. Zais (1976), kurikulum suatu lembaga pendidikan
didasarkan kepada lima landasan yang terdiri dari landasan utama yaitu
landasan filosofis dan landasan yang lain yaitu hakikat ilmu
pengetahuan, landasan masyarakat dan kebudayaan, landasan individu/
peserta didik, dan teori belajar. Secara umum terdapat tiga landasan
pokok pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, landasan
psikologis dan landasan sosiologis.
1. Landasan filosofisan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat
dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum di sekolah.
Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing
kea rah pencapaian tujuan pendidikan.
landa
2. Landasan psikologis
Dalam pengembangan kurikulum landasan psikologis digunakan sebagai
acuan dalam menentukan apa dan bagaimana perilaku itu harus
dikembangkan. Dalam pengembangan kurikulum ada 2 cabang psikologi yang
penting yaitu psikologi perkembangan yang diperlukan terutama dalam
menentukan isi kurikulum yang diberikan kepada siswa agar tingkat
keluasan dan kedalaman materi / bahan ajar sesuai dengan taraf
perkembangan siswa. Psikologi belajar berkenaan dengan memberikan
sumbangan bagi kurikulum dalam hal bagaimana kurikulum itu diberikan
kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
Psikologi belajar yang berkembang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke
dalam 3 rumpun yaitu teori disiplin mental, teori behaviouristik, dan
teori organismik. Teori organismik memiliki prinsip sebagai berikut:
a). belajar itu berdasarkan keseluruhan; b).belajar adalah pembentukan
kepribadian; c). belajar berkat pemahaman; d).belajar berdasarkan
pengalaman; e). belajar adalah suatu proses perkembangan; f). belajar
adalah proses kesinambungan; g). belajar akan lebihberhasil jika
dihubungkan dengan minat, perhatian dan kebutuhan siswa.
3. Landasan sosiologis
Mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan
masyarakat, kebudayaan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
a. Kaitan kurikulum dengan masyarakat. Penerapan teori, prinsip dan
hukum yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam
kurikulum, harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat
sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan lebih bermakna
dalam hidupnya.
b. Kurikulum dan kebudayaan. Kurkulum pada dasarnya merupakan refleksi
dari cara berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan.
Oleh karena itu dalam mengembangkan kurikulum guru perlu memahami
kebudayaan.
c. Kurikulum dan pengembangan iptek. Ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai produk kebudayaan diperlukan dalam pengembangan kurikulum
sebagai upaya menyelaraskan isi kurikulum dengan perkembangan dan
kemajuan yang terjadi dalam dunia iptek.