LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Menurut Robert S. Zais (1976), kurikulum suatu lembaga pendidikan
didasarkan kepada lima landasan yang terdiri dari landasan utama yaitu
landasan filosofis dan landasan yang lain yaitu hakikat ilmu
pengetahuan, landasan masyarakat dan kebudayaan, landasan individu/
peserta didik, dan teori belajar. Secara umum terdapat tiga landasan
pokok pengembangan kurikulum yaitu landasan filosofis, landasan
psikologis dan landasan sosiologis.
1. Landasan filosofisan filosofis mengacu pada pentingnya filsafat
dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan kurikulum di sekolah.
Filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing
kea rah pencapaian tujuan pendidikan.
landa
2. Landasan psikologis
Dalam pengembangan kurikulum landasan psikologis digunakan sebagai
acuan dalam menentukan apa dan bagaimana perilaku itu harus
dikembangkan. Dalam pengembangan kurikulum ada 2 cabang psikologi yang
penting yaitu psikologi perkembangan yang diperlukan terutama dalam
menentukan isi kurikulum yang diberikan kepada siswa agar tingkat
keluasan dan kedalaman materi / bahan ajar sesuai dengan taraf
perkembangan siswa. Psikologi belajar berkenaan dengan memberikan
sumbangan bagi kurikulum dalam hal bagaimana kurikulum itu diberikan
kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
Psikologi belajar yang berkembang pada dasarnya dapat dikelompokkan ke
dalam 3 rumpun yaitu teori disiplin mental, teori behaviouristik, dan
teori organismik. Teori organismik memiliki prinsip sebagai berikut:
a). belajar itu berdasarkan keseluruhan; b).belajar adalah pembentukan
kepribadian; c). belajar berkat pemahaman; d).belajar berdasarkan
pengalaman; e). belajar adalah suatu proses perkembangan; f). belajar
adalah proses kesinambungan; g). belajar akan lebihberhasil jika
dihubungkan dengan minat, perhatian dan kebutuhan siswa.
3. Landasan sosiologis
Mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan
masyarakat, kebudayaan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
a. Kaitan kurikulum dengan masyarakat. Penerapan teori, prinsip dan
hukum yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam
kurikulum, harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat
sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa akan lebih bermakna
dalam hidupnya.
b. Kurikulum dan kebudayaan. Kurkulum pada dasarnya merupakan refleksi
dari cara berpikir, berasa, bercita-cita, atau kebiasaan-kebiasaan.
Oleh karena itu dalam mengembangkan kurikulum guru perlu memahami
kebudayaan.
c. Kurikulum dan pengembangan iptek. Ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai produk kebudayaan diperlukan dalam pengembangan kurikulum
sebagai upaya menyelaraskan isi kurikulum dengan perkembangan dan
kemajuan yang terjadi dalam dunia iptek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar