Pages

Jumat, 13 Februari 2015

Ketika Banjir Datang


Tiap musim penghujan datang semua orang bersiap. Tapi beda profesi pun beda persiapannya, beda daerah tempat tinggal juga beda persiapannya. Yang hidup di desa bersiap dengan pekerjaan mereka sebagai petani. Jika musim hujan tiba petani bersuka ria karena tanaman akan subur karena cukup air. Bagi petani di desa pelosok negeri, hujan adalah berkah yang dinanti.
Sangat berlawanan keadaan tadi dengan orang kota yang sudah padat penduduknya. Persiapan yang dilakukan adalah persiapan menghadapi banjir. Air meluap dari sungai sampai rumah dan kantor tempat mereka. Sampai rumah pak presiden yakni istana negara pun kena banjir. Untung presidennya sedang tidak di istana. Apa mungkin dia sudah tau kalau hari itu akan banjir makanya dia buat jadwal lawatan keluar negeri dilanjut ke daerah-daerah??
Ada yang bersyukur dan mengatakan hujan sebagai rahmat, rejeki dari Tuhan Yang Maha Memberi Rejeki. Ada pula yang menganggap hujan yang berubah menjadi banjir sebagai ujian keimanan. Ada juga yang menganggap hujan sebagai hukuman karena perbuatan manusia. Tergantung siapa dan cara berfikir dari masing-masing orang.

Yang penting tetap introspeksi diri, karena manusia adalah khalifah di muka bumi. Bumi sejahtera karena manusia, bumi sengsara juga karena manusia. Saling menjaga sesama hidup adalah perbuatan yang bisa mensejahterakan bumi dan isinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar