Ketika Banjir Datang
Tiap
musim penghujan datang semua orang bersiap. Tapi beda profesi pun beda
persiapannya, beda daerah tempat tinggal juga beda persiapannya. Yang hidup di
desa bersiap dengan pekerjaan mereka sebagai petani. Jika musim hujan tiba petani
bersuka ria karena tanaman akan subur karena cukup air. Bagi petani di desa
pelosok negeri, hujan adalah berkah yang dinanti.
Sangat
berlawanan keadaan tadi dengan orang kota yang sudah padat penduduknya.
Persiapan yang dilakukan adalah persiapan menghadapi banjir. Air meluap dari
sungai sampai rumah dan kantor tempat mereka. Sampai rumah pak presiden yakni
istana negara pun kena banjir. Untung presidennya sedang tidak di istana. Apa
mungkin dia sudah tau kalau hari itu akan banjir makanya dia buat jadwal
lawatan keluar negeri dilanjut ke daerah-daerah??
Ada
yang bersyukur dan mengatakan hujan sebagai rahmat, rejeki dari Tuhan Yang Maha
Memberi Rejeki. Ada pula yang menganggap hujan yang berubah menjadi banjir
sebagai ujian keimanan. Ada juga yang menganggap hujan sebagai hukuman karena
perbuatan manusia. Tergantung siapa dan cara berfikir dari masing-masing orang.
Yang
penting tetap introspeksi diri, karena manusia adalah khalifah di muka bumi.
Bumi sejahtera karena manusia, bumi sengsara juga karena manusia. Saling
menjaga sesama hidup adalah perbuatan yang bisa mensejahterakan bumi dan
isinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar